Telah
ku gores sebuah harap
Pada
selembar daun kehidupanku
Harapku,
dirimu
Menanti
hatimu melihatku
Bisakah
aku memiliki kehidupanmu?
Aku
siap kau jadikan teman hidup
Yang
disetiap perjalananmu mencari Ridho-Nya
Kugantungkan
harap kepada-Nya
Pemilik
hatiku dan hatimu
Izinkan
bibir ini menyebut namamu
Menjadikannya
bait dalam lantunan do’a
Menjadikannya
syair-syair puitis nan elok
Sementara
aku menanti dibatas waktu
Sementara
aku mencinta di ujung sajadahku
Sementara
aku memantaskan diri
Tetaplah
Allah penentu segala
Semoga
Ia berbelas kasih mengirimmu kepadaku
Aku
masih menunggu pintu itu terbuka